Tank Amfibi (PAL-Armoured Floating Vehicle/AFV): Setelah sukses memodifikasi tank amfibi BTR-50 TNI-AL, PT Pindad dan PT PAL membangun tank amfibi angkut pasukan dengan nama Armoured Floating Vehicle (PAL-AFV). Tank berbobot 15 ton ini mampu menjelajah hingga 480 km dengan kecepatan 60 km/jam. Daya angkut tank yang disebut-sebut akan menggantikan tank Scorpion ini adalah 3 awak tank dengan 14 pasukan.
KRI-Krait 827: Adalah kapal perang yang diproduksi TNI AL bekerjasama dengan PT Batan Expressindo Shipyard. Berbahan baku aluminium, bertonase 190 DWT dengan jarak jelajah sekitar 2.500 mil, kapal perang ini dikerjakan selama 14 bulan oleh putera-puteri Indonesia. KRI-Krait 827 dilengkapi dengan radar dengan jangkauan 160 km dan sistem navigasi GMDSS area 3 dengan kecepatan terpasang 25 knots.
Smart Eagle II: Prototipe pertama Unman Aerical Vehicle (UAV) yang dibuat PT Aviator Teknologi Indonesia guna kepentingan intelegen Indonesia. SE II menggunakan mesin 2 tak berdiameter 150 cc dan mampu terbang hingga enam jam. Dilengkapi dengan colour TV camera, Smart Eagle II bisa beroperasi di malam hari yang dipercanggih dengan Therman Imaging (TIS) kamera untuk opsi penginderaannya.
SUT Torpedo: Buatan PT Dirgantara Indonesia yang merupakan senjata andalan kapal selam dalam pertempuran laut. BUMN ini ditunjuk sebagai produsen torpedo dalam negeri dengan menggunakan lisensi dari Allgemeine Elektrizitäts-Gesellschaft-General Electricity Company, Jerman. Surface and Underwater Target (SUT) torpedo produksi PT DI dapat ditembakan dari helikopter, seperti NAS 332 Super Puma atau dari pesawat CN-235 MPA. Jarak jangkau SUT Torpedo 38 km dengan kemampuan menyelam hingga kedalaman 100 meter di bawah permukaan laut.
Senjata Serbu: PT Pindad telah terbukti mampu memproduksi senjata serbu di antaranya seperti SS-1, SS-4, SS-5, SS-13 serta sub-machine gun.
T-50 Golden Eagle: Di bidang penguasaan teknologi pesawat terbang, Indonesia dikenal sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memproduksi dan mengembangkan pesawat sendiri. Pesawat tempur ini rencananya akan digarap PT Dirgantara Indonesia dengan Korea Selatan.
KCR 60-M: Diproduksi PT PAL. Perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia ini fokus untuk menangani pesanan kapal dari Kementerian Pertahanan melalui Dinas Pengadaan TNI Angkatan Laut.
Robot Tempur: Lembaga Pengkajian Teknologi (Lemjitek) TNI AD di Malang telah mampu menciptakan robot tempur. Prototipe robot tempur ini sudah beberapa kali diujicobakan dan mampu menempuh jarak hingga 1 km dari pusat kendali. Ukurannya hanya 1,5 m x 0,5 m dengan berat sekitar 100 kg. Robot ini memiliki mesin penggerak dua roda yang mampu mengangkut beban hingga 150 kg. Sedangkan kecepatan maksimalnya bisa mencapai 60 km/jam.
Roket RX-420 dan RX-550: Diproduksi oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Sejak 1960-an Lapan telah membuat roket kaliber 70, 100, 150, 250 mm. Setelah berhasil, mereka lanjutkan ke roket RX-320 (kaliber 320 mm) dengan jangkauan 40 -70 km, serta roket RX-420 dengan jarak tempuh 80-150 km. Pada 2011 Lapan menguji roket tiga tingkat: dua roket RX-420 serta satu roket RX-320. Pada tahun yang sama Lapan juga mengembangkan roket RX-550, kaliber 550 mm. Memasuki 2012 Lapan berkonsentrasi mengembangkan roket 4 tingkat, sebagai roket pengorbit satelit. Jenis roket ini dapat dimodifikasi menjadi versi militer dengan memasang hulu ledak pada roket.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar